Tuesday, August 10, 2010

SGR-1, Robot Pembunuh dari Negeri Ginseng

Sebuah robot berteknologi tinggi yang dilengkapi senapan mesin dan peluncur granat tengah dikembangkan oleh Korea Selatan. Rencananya robot tersebut akan ditempatkan di sepanjang perbatasan Korea Utara.

Robot bernama SGR-1 yang tak berawak ini dilepaskan di Zona Demilaritarised sebagai bagian dari program percobaan. Sang pembuat robot ini, Samsung Techwin, melaporkan bahwa robot ini memiliki kemampuan untuk menargetkan dan membunuh penyusup dengan mesin senjata built-in 5.5 mm dan 40mm peluncur granat.

Fitur lain yang dimiliki robot 'pembunuh' dari "Negeri Ginseng" ini adalah pendeteksian panas, detektor gerakan dan sistem komunikasi video dan audio. Tiap robot yang seharga US$ 378.000 ini diklaim tidak akan bisa beroperasi tanpa ada komando dari operator.

"Prajurit manusia dapat dengan mudah jatuh tertidur atau kehilangan konsentrasi dari waktu ke waktu," ujar juru bicara Samsung techwin, Huh Kwang-hak. "Tapi robot ini memiliki pengawasan otomatis yang tidak akan meninggalkan tempatnya untuk sesuatu yang disebut kemalasan," tambahnya.

Perusahaan tersebut juga merilis video promosi yang menggambarkan robot SGR-1 'bertarung' dengan sekelompok komando bersenjata. Pemerintah Korea Selatan sendiri rencananya akan meninjau ulang pada Desember mendatang sebelum membuat keputusan tentang penggunaan robot 'pembunuh' ini secara permanen.
Continue Reading...

Autom, Robot Pintar Pembantu Diet

Bosan melakukan diet sendirian? Tak perlu khawatir, karena sebentar lagi ada sebuah robot yang bisa membantu program diet Anda. Ya, robot bernama Autom ini bisa mengetahui berapa banyak olahraga dan diet yang dilakukan seseorang. Bahkan dengan sentuhan tangan pada layarnya, Autom bisa mengetahui suasana hati seseorang.

Adalah Cory Kidd selaku pemilik dan Chief Executive Intuitif Automata Inc. yang mulai menciptakan Autom saat bersekolah di Technology Media Lab Massachusetts Institute, Amerika Serikat (AS). Kidd juga sering mengunjungi pasien di Boston Medical Center Clinic, AS. Di tempat inilah ia mendapatkan ilham untuk menciptakan sesuatu yang dapat berguna bagi banyak orang.

Para pelaku diet yang ingin menggunakan Autom dapat memasukkan rincian pola diet dan olahraga pada layarnya. Autom yang ditaruh di meja juga diprogram untuk melakukan beberapa percakapan, seperti "Saya tahu berbicara denganku mungkin sedikit aneh, tapi saya berharap Anda akan terbiasa dengan ini," ucap Autom. Ia pun bisa menuliskan ucapan "Terima Kasih", "OK" atau "Ayo lanjutkan" pada layar yang merespon pilihan menu.

Robot ini mampu berkedip dan melihat siapa yang mengajaknya bicara kemudian mengakhiri perbincangan dengan kalimat, "Saya berharap kita bisa bicara lagi tentang kemajuan Anda," ucap Autom dengan nada perempuan.

Kidd menjelaskan bahwa robot pembantu diet ini dibanderol dengan harga US$ 500 plus tambahan biaya berlangganan per bulan yang meliputi pembaruan perangkat lunak.

Perusahaan Intuitif Automata yang berbasis di Hong Kong ini terpilih sebagai finalis dalam Inovasi Asia Awards dengan target pasar Amerika Serikat untuk mulai mengoperasikan robot dietnya pada tahun depan. Rencananya, robot ini akan diuji dalam sebuah program percontohan di salah satu perusahaan asuransi di negeri Paman Sam itu.
Continue Reading...

Ranger, Robot Pelari Pemecah Rekor

Kalau dilihat, bentuknya memang lebih mirip dengan pemanggang roti berkaki daripada robot pelari. Namun, robot buatan tim dari Universitas Cornell, Amerika Serikat ini mampu mencetak rekor dunia baru dengan berlari sejauh 23 km 'hanya' dalam waktu 11 jam.

Robot bernama Ranger ini dipandu oleh mahasiswa dengan menggunakan remote control. Ranger dapat bernavigasi sebanyak 108,5 kali dengan jarak 212 meter/lap dalam stadion Barton Hall, Universitas Cornell. Robot ini juga mampu membuat 70.000 langkah sebelum harus berhenti untuk diisi ulang.

Sebelumnya tim Universitas Cornell pernah mencetak rekor dengan robot yang hampir sama pada April 2008. Namun, robot tersebut hanya mampu berjalan sekitar 9,4 km. Akhirnya rekor tersebut dikalahkan oleh Boston Dynamics BigDog yang diklaim mampu berjalan hingga 20 km.

Salah satu tujuan dari pembuatan robot pelari ini adalah untuk memamerkan efisiensi energi mesin. Tidak seperti robot berjalan lainnya yang menggunakan motor untuk mengontrol gerakan. Ranger Robot tampil lebih santai dengan cara mensimulasi gaya berjalan manusia yang memanfaatkan gaya gravitasi dan momentum untuk membantu ayunan kakinya ke arah depan.
Continue Reading...

Robot Optimus Prime Mendarat di China

Sebuah robot yang dibuat menyerupai Optimus Prime tengah menjadi pusat perhatian warga China. Hebatnya, robot tersebut tidak hanya memiliki ukuran raksasa namun juga dibuat dari sampah daur ulang.

Jika Jepang memiliki robot Gundam yang berukuran rakasasa, kini China kedatangan sebuah robot Optimus Prime yang juga tak kalah besar. Dan karena ukuran dan bobotnya yang terbilang raksasa, robot yang kini berada di Green Dream Park, Beijing tersebut tengah menjadi pusat perhatian warga.

Oprimus Prime boleh jadi merupakan sosok idola bagi penggila animasi. Baik itu pecinta film ataupun para gamer yang memainkan Transformer. Atas dasar itulah para pembuatnya membangun sebuah robot yang dibuat dari sampah dengan wujud tokoh animasi tersebut.

Robot Optimus Prime tersebut memiliki tinggi 12 meter dengan total berat mencapai 6 ton. Meski tidak memiliki fungsi mekanik, namun robot ini banyak dikagumi masyarakat karena terbuat dari sampah yang telah didaur ulang.
Continue Reading...

Robot REMM-H1, Pemandu Wisata yang Bisa Meluncur

pencipta robot Pal Robotika yang berbasis di Spanyol berhasil menciptakan robot humanoid. Robot yang diberi nama REMM-H1 ini dirancang untuk memberikan pelayanan jasa kepada para pelancong di berbagai tempat wisata ataupun untuk diperkantoran. Secara khusus, robot ini mampu berperan sebagai staf hotel maupun pemandu wisata di museum.

Walau tidak memiliki kaki, robot ini mampu meluncur menggunakan roda yang terletak di bagian bawah. Layaknya robot humanoid lain, REEM-H1 juga tidak memiliki ekspresi mimik wajah. Namun robot ini memiliki stereoscopic kamera yang terletak di belakang matanya untuk mengenali wajah seseorang. Ia juga mempunyai mikrophone yang bisa membedakan beberapa bahasa.

Tak hanya itu, robot ini mempunyai sensor ultrasonik dan laser yang memudahkan keperluan pemetaan dan mendeteksi kendala ketika ia sedang meluncur. Sayangnya, baterai robot hanya mampu bertahan selama delapan jam sekali diisi ulang.

Tambahan lainnya, robot yang mampu meluncur secepat 4km/jam ini juga mempunyai ruang khusus untuk meletakkan beberapa barang.
Continue Reading...
 

Free Download Copyright © 2009