Sebuah robot berteknologi tinggi yang dilengkapi senapan mesin dan peluncur granat tengah dikembangkan oleh Korea Selatan. Rencananya robot tersebut akan ditempatkan di sepanjang perbatasan Korea Utara.
Robot bernama SGR-1 yang tak berawak ini dilepaskan di Zona Demilaritarised sebagai bagian dari program percobaan. Sang pembuat robot ini, Samsung Techwin, melaporkan bahwa robot ini memiliki kemampuan untuk menargetkan dan membunuh penyusup dengan mesin senjata built-in 5.5 mm dan 40mm peluncur granat.
Fitur lain yang dimiliki robot 'pembunuh' dari "Negeri Ginseng" ini adalah pendeteksian panas, detektor gerakan dan sistem komunikasi video dan audio. Tiap robot yang seharga US$ 378.000 ini diklaim tidak akan bisa beroperasi tanpa ada komando dari operator.
"Prajurit manusia dapat dengan mudah jatuh tertidur atau kehilangan konsentrasi dari waktu ke waktu," ujar juru bicara Samsung techwin, Huh Kwang-hak. "Tapi robot ini memiliki pengawasan otomatis yang tidak akan meninggalkan tempatnya untuk sesuatu yang disebut kemalasan," tambahnya.
Perusahaan tersebut juga merilis video promosi yang menggambarkan robot SGR-1 'bertarung' dengan sekelompok komando bersenjata. Pemerintah Korea Selatan sendiri rencananya akan meninjau ulang pada Desember mendatang sebelum membuat keputusan tentang penggunaan robot 'pembunuh' ini secara permanen.
Continue Reading...
Robot bernama SGR-1 yang tak berawak ini dilepaskan di Zona Demilaritarised sebagai bagian dari program percobaan. Sang pembuat robot ini, Samsung Techwin, melaporkan bahwa robot ini memiliki kemampuan untuk menargetkan dan membunuh penyusup dengan mesin senjata built-in 5.5 mm dan 40mm peluncur granat.
Fitur lain yang dimiliki robot 'pembunuh' dari "Negeri Ginseng" ini adalah pendeteksian panas, detektor gerakan dan sistem komunikasi video dan audio. Tiap robot yang seharga US$ 378.000 ini diklaim tidak akan bisa beroperasi tanpa ada komando dari operator.
"Prajurit manusia dapat dengan mudah jatuh tertidur atau kehilangan konsentrasi dari waktu ke waktu," ujar juru bicara Samsung techwin, Huh Kwang-hak. "Tapi robot ini memiliki pengawasan otomatis yang tidak akan meninggalkan tempatnya untuk sesuatu yang disebut kemalasan," tambahnya.
Perusahaan tersebut juga merilis video promosi yang menggambarkan robot SGR-1 'bertarung' dengan sekelompok komando bersenjata. Pemerintah Korea Selatan sendiri rencananya akan meninjau ulang pada Desember mendatang sebelum membuat keputusan tentang penggunaan robot 'pembunuh' ini secara permanen.