Dalam beberapa bulan terakhir, kelompok hacker seperti LulzSec memberi sinyal bahwa tidak ada satupun yang luput dari serangan cyber. Reuter melaporkan, dalam upaya membantu seseorang menangkal ancaman berbasis web di AS, Pentagon Defensi Advanced Research Project Agency (DARPA) mengembangkan suatu medan pertempuran virtual yang akan online paling cepat tahun depan.
Menurut Reuter, program yang diberi nama National Cyber Range akan menjadi sarana latihan bagi prajurit virtual untuk mengasah kemampuan mereka dan akan beroperasi pada pertengahan tahun 2012.
Pengembangan National Cyber Range dilakukan sejak tahun 2008, ketika Pentagon melibatkan kontraktor untuk membangun program. Lockheed Martin, yang baru-baru ini merupakan korban serangan cyber, pada bulan Januari 2009 memperoleh kontrak senilai $5.4 Juta USD untuk tahap awal pengembangan National Cyber Range. Perusahaan kemudian diberikan dana $30.8 juta USD pada bulan Februari 2010 untuk pengembangan tahap kedua.
National Cyber Range akan menjadi suatu koleksi “testbed” yang dapat digunakan untuk latihan secara mandiri atau sebagai bagian suatu operasi. Reuter menyatakan, salah satu tujuan utama NCR untuk menjalankan misi rahasia secara multi serta program latihan dengan sangat cepat, sehingga membutuhkan suatu sistem yang dapat menghapus data dan melakukan reboot secepat mungkin.
Reuter merujuk dua program lain DARPA yang dalam tahap proses terkait dengan cyber, yaitu Clean-slate Desigen of Resilient, Adaptive, Secure Host (CRASH) dan Cyber Insider Threat (CINDER). CRASH difokuskan untuk merancang sistem komputer baru yang tahan terhadap serangan cyber dan dapat beradaptasi setiap saat. Sementara CINDER fokus dalam mendeteksi spionase tersembunyi pada jaringan komputer.
Cinder berkembang dari skandal WikiLeaks yang terjadi tahun lalu, dimana seorang analis angkatan darat Bradlet Manning ditangkap karena memberikan informasi kepada website WikiLeaks. DARPA menurut Reuter, juga mengembangkan Cyber Genome yang secara otomatis dapat mencari, menidentifikasi dan menganalisa kode berbahaya untuk membantu mengidentifikasi pelaku.
Menurut Reuter, program yang diberi nama National Cyber Range akan menjadi sarana latihan bagi prajurit virtual untuk mengasah kemampuan mereka dan akan beroperasi pada pertengahan tahun 2012.
Pengembangan National Cyber Range dilakukan sejak tahun 2008, ketika Pentagon melibatkan kontraktor untuk membangun program. Lockheed Martin, yang baru-baru ini merupakan korban serangan cyber, pada bulan Januari 2009 memperoleh kontrak senilai $5.4 Juta USD untuk tahap awal pengembangan National Cyber Range. Perusahaan kemudian diberikan dana $30.8 juta USD pada bulan Februari 2010 untuk pengembangan tahap kedua.
National Cyber Range akan menjadi suatu koleksi “testbed” yang dapat digunakan untuk latihan secara mandiri atau sebagai bagian suatu operasi. Reuter menyatakan, salah satu tujuan utama NCR untuk menjalankan misi rahasia secara multi serta program latihan dengan sangat cepat, sehingga membutuhkan suatu sistem yang dapat menghapus data dan melakukan reboot secepat mungkin.
Reuter merujuk dua program lain DARPA yang dalam tahap proses terkait dengan cyber, yaitu Clean-slate Desigen of Resilient, Adaptive, Secure Host (CRASH) dan Cyber Insider Threat (CINDER). CRASH difokuskan untuk merancang sistem komputer baru yang tahan terhadap serangan cyber dan dapat beradaptasi setiap saat. Sementara CINDER fokus dalam mendeteksi spionase tersembunyi pada jaringan komputer.
Cinder berkembang dari skandal WikiLeaks yang terjadi tahun lalu, dimana seorang analis angkatan darat Bradlet Manning ditangkap karena memberikan informasi kepada website WikiLeaks. DARPA menurut Reuter, juga mengembangkan Cyber Genome yang secara otomatis dapat mencari, menidentifikasi dan menganalisa kode berbahaya untuk membantu mengidentifikasi pelaku.
dikutip dari bhineka.com
sumber : pcmag.com
Semoga berguna
