Sekelompok ilmuwan berhasil mengubah remote TV biasa menjadi alat sensor film yang bisa mencegah anak-anak menyaksikan tayangan film dewasa dan tontonan lain yang kurang mendidik di televisi.
Seperti kita ketahui, belakangan ini banyak stasiun TV yang menayangkan konten siaran yang sebenarnya kurang cocok dan bisa berpengaruh buruk untuk usia pemirsa di bawah umur. Banyak orangtua yang kemudian jadi was-was karena tak bisa mengawasi tontonan anaknya setiap saat.
Nah, untuk mencegah hal itu, sebuah tim yang dipimpin oleh Magdiel Galan dari Universitas Arizona State, Amerika Serikat, berupaya mengubah remote TV yang biasa dimiliki setiap rumah menjadi alat penyensoran sederhana.
Caranya, remote cerdas itu dirancang agar bisa memilah-milah jenis tayangan yang bisa diakses sesuai dengan nomor identifikasi dari pemegang remote. Saat diuji, lima orang relawan harus mengidentifikasikan dirinya dengan memasukkan nomor PIN masing masing agar televisi aktif.
Identifikasi PIN itulah yang nantinya bisa mengarahkan dan memblokir akses ke channel- channel siaran TV tertentu yang sesuai dengan umur maupun pilihan perintah yang telah diatur sebelumnya.
Mungkin dengan adanya remote itu belum tentu selalu bisa menangkal konten siaran negatif di TV rumah. Namun setidaknya, kekhawatiran para orangtua bisa sedikit berkurang saat meninggalkan anak tercintanya menonton siaran TV sendirian di rumah.
Remote TV cerdas ini rencananya akan dipamerkan pada acara Association for the Advancement of Artificial Intelligence Conference di Atlanta, Georgia, AS, pekan depan.
Seperti kita ketahui, belakangan ini banyak stasiun TV yang menayangkan konten siaran yang sebenarnya kurang cocok dan bisa berpengaruh buruk untuk usia pemirsa di bawah umur. Banyak orangtua yang kemudian jadi was-was karena tak bisa mengawasi tontonan anaknya setiap saat.
Nah, untuk mencegah hal itu, sebuah tim yang dipimpin oleh Magdiel Galan dari Universitas Arizona State, Amerika Serikat, berupaya mengubah remote TV yang biasa dimiliki setiap rumah menjadi alat penyensoran sederhana.
Caranya, remote cerdas itu dirancang agar bisa memilah-milah jenis tayangan yang bisa diakses sesuai dengan nomor identifikasi dari pemegang remote. Saat diuji, lima orang relawan harus mengidentifikasikan dirinya dengan memasukkan nomor PIN masing masing agar televisi aktif.
Identifikasi PIN itulah yang nantinya bisa mengarahkan dan memblokir akses ke channel- channel siaran TV tertentu yang sesuai dengan umur maupun pilihan perintah yang telah diatur sebelumnya.
Mungkin dengan adanya remote itu belum tentu selalu bisa menangkal konten siaran negatif di TV rumah. Namun setidaknya, kekhawatiran para orangtua bisa sedikit berkurang saat meninggalkan anak tercintanya menonton siaran TV sendirian di rumah.
Remote TV cerdas ini rencananya akan dipamerkan pada acara Association for the Advancement of Artificial Intelligence Conference di Atlanta, Georgia, AS, pekan depan.
0 comments:
Post a Comment